oleh Galaxiz Kedip-Kedip Kerlap-Kerlip pada 20 Desember 2012 pukul 15:02 ·
Aku suka hujan karena ia tak pernah membuatmu berharap lebih. Ia hanya datang, dan ketika memang ia harus pergi, aku pun mengerti. Karena memang ia harus pergi.
Ia tidak pernah membuatku berpikir bahwa ia akan ada selamanya. Ia tidak pernah membuatku bahwa ketika aku tak melihatnya, itu artinya ia sedang menjauhiku. Ia memang ada karena memang ia ada. Ia tidak ada karena memang ia harus pergi.
Aku suka hujan karena hujan tak pernah membuatku menangis. Tidak ketika terpaksa aku harus tinggal di rumah karena ia datang. Tidak ketika terpaksa aku harus membatalkan janji. Tidak ketika aku terpaksa harus menunda rencanaku.
Keterpaksaan yang aku jalankan karena hujan adalah keterpaksaan yang menyenangkan. Sementara keterpaksaan yang aku jalankan karenamu adalah keterpaksaan yang menyesakkan.
Ini dadaku penuh air, sayang. Hatiku. Paru-paruku. Semua dipenuhi air. Bukan. Bukan air hujan.
Dadaku sesak. Terlalu banyak orang di sana yang kamu bawa datang ke sini.
0 komentar:
Posting Komentar