Assalamualaikum
wr.wb
Hari ini aku akan menceritakan Ayahku yang hebat. Ayahku bernama Hikmat Turizky, Beliaau lahir di pamekasan pada hari sabtu pon, tanggal 05 November 1956. Terlahir daari rahim seorang ibu bernama Sitti Subaidah dan ayahnya adalah Moh. Cherat. Ayah adalah anak pertama dari dua bersaudara, sebenarnya Ayah adalah empat bersaudar akan tetapi saudaranya meninggal ketika masih bayi. Ayah menikah dengan ebok pada umur 27 tahun. Beliau adalah orang pertama yan saya kagumi sebelum ebok. Entahlah, aku melihat sosok ayah yang cerdas, pemberani, gagah, loyal. Bagiku Ayah adalah ayah yang baik. Beliau sering mencandaaiku, dan sebenarnya aku tidak suka, tapi sekarang rindu sekali :’). Mungkin jika dulu aku bersama ayah, aku akan sok cuek. Tapi taukah? Sebenarnya aku menyimpan kekaguman yang besar terhadapmu Ayah. Ia selalu memberikan apa yang aku mau, Ayah sebenarnya adalah orang yang sabar, akan tetapi wajahnya yang garang membuat semua anak-anaknya takut meskipun beliau hanya melotot. Beliau akan memarahi saudara-saudaraku apabila mereka keterlaluan mencandaiku. Ayah dan Ibu adalah malaikat bagiku. Ayah adalah lelaki yang suka kebersihan, beliau adalah orang yang rapi, senang wangi-wangian, dan tampan *kata orang-orang sih hehe. Ayah jarang sakit bahkan tak pernah sakit.
Beliau jarang dirumah. Au sering mencabuti ubannya. , memijatnya jika Ia lelah. Aku tak pernah melihatnya menangis, sekalipun Ibunya meninggal, Ia orang yang kuat. Ayah sakit selama setahun, Ia mengalami stroke, Ayah pernah kecelakaan. Sebelum mengalami stroke, Ia mengeluh sakit kepala tengah malam. Ayah dibawa kerumah sakit. Beliau adalah orang yang keras kepala. Beliau pernah menangis sekali karena aku yang tidak tau diri. Ayah mulai rapuh ketika penyakitnya mulai membantai, Ayah meminta pindah rumah dari Asrama jokotole, ke bangkal pademawu dimana ayah dulu dibesarkan, brharap dapat memulihkan kondisinya. Ayah mengalami komplikasi. Ayah meninggal pada tanggal sabtu, 16 April 2011 dirumah sakit pukul 23.22 WIB . Aku sangat sedih Rasanya masih banyak dosa pada Ayah. Membuatnya menangis adalah dosa terbesarku. Aku menangis terisak-isak dirumah sakit. Aku adalah orang yang paling berat melepas kepergian Ayah. Aku sering memijatnya. Sebelum meninggal aku memijat kakinya. Ayah pernah marah kepadaku saat aku menangis terisak-isak. Aku sayang Ayah . Aku slalu mendoakannya. Ia Ayah terbaik, mengajarkanku banyak hal. Mottonya adalah, “Beranikanlah dirimu sebab berjuta-juta orang berhasil bukan karena kepandaiannya tetapi karena keberaaniannya”. Terimakasih ayah telah mengajarkan banyak hal. Dian slalu doain Ayah. Semoga mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya, dihapuskan sgala dosa-dosanya, Dijauhkan dari siksa Api neraka. Aamiin, aamiin ya Robbal Alamiin.
Hari ini aku akan menceritakan Ayahku yang hebat. Ayahku bernama Hikmat Turizky, Beliaau lahir di pamekasan pada hari sabtu pon, tanggal 05 November 1956. Terlahir daari rahim seorang ibu bernama Sitti Subaidah dan ayahnya adalah Moh. Cherat. Ayah adalah anak pertama dari dua bersaudara, sebenarnya Ayah adalah empat bersaudar akan tetapi saudaranya meninggal ketika masih bayi. Ayah menikah dengan ebok pada umur 27 tahun. Beliau adalah orang pertama yan saya kagumi sebelum ebok. Entahlah, aku melihat sosok ayah yang cerdas, pemberani, gagah, loyal. Bagiku Ayah adalah ayah yang baik. Beliau sering mencandaaiku, dan sebenarnya aku tidak suka, tapi sekarang rindu sekali :’). Mungkin jika dulu aku bersama ayah, aku akan sok cuek. Tapi taukah? Sebenarnya aku menyimpan kekaguman yang besar terhadapmu Ayah. Ia selalu memberikan apa yang aku mau, Ayah sebenarnya adalah orang yang sabar, akan tetapi wajahnya yang garang membuat semua anak-anaknya takut meskipun beliau hanya melotot. Beliau akan memarahi saudara-saudaraku apabila mereka keterlaluan mencandaiku. Ayah dan Ibu adalah malaikat bagiku. Ayah adalah lelaki yang suka kebersihan, beliau adalah orang yang rapi, senang wangi-wangian, dan tampan *kata orang-orang sih hehe. Ayah jarang sakit bahkan tak pernah sakit.
Beliau jarang dirumah. Au sering mencabuti ubannya. , memijatnya jika Ia lelah. Aku tak pernah melihatnya menangis, sekalipun Ibunya meninggal, Ia orang yang kuat. Ayah sakit selama setahun, Ia mengalami stroke, Ayah pernah kecelakaan. Sebelum mengalami stroke, Ia mengeluh sakit kepala tengah malam. Ayah dibawa kerumah sakit. Beliau adalah orang yang keras kepala. Beliau pernah menangis sekali karena aku yang tidak tau diri. Ayah mulai rapuh ketika penyakitnya mulai membantai, Ayah meminta pindah rumah dari Asrama jokotole, ke bangkal pademawu dimana ayah dulu dibesarkan, brharap dapat memulihkan kondisinya. Ayah mengalami komplikasi. Ayah meninggal pada tanggal sabtu, 16 April 2011 dirumah sakit pukul 23.22 WIB . Aku sangat sedih Rasanya masih banyak dosa pada Ayah. Membuatnya menangis adalah dosa terbesarku. Aku menangis terisak-isak dirumah sakit. Aku adalah orang yang paling berat melepas kepergian Ayah. Aku sering memijatnya. Sebelum meninggal aku memijat kakinya. Ayah pernah marah kepadaku saat aku menangis terisak-isak. Aku sayang Ayah . Aku slalu mendoakannya. Ia Ayah terbaik, mengajarkanku banyak hal. Mottonya adalah, “Beranikanlah dirimu sebab berjuta-juta orang berhasil bukan karena kepandaiannya tetapi karena keberaaniannya”. Terimakasih ayah telah mengajarkan banyak hal. Dian slalu doain Ayah. Semoga mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya, dihapuskan sgala dosa-dosanya, Dijauhkan dari siksa Api neraka. Aamiin, aamiin ya Robbal Alamiin.
*ini tulisan sudah lama tapi baru saya poskan
disini*
0 komentar:
Posting Komentar