Bagiku cinta
adalah fatamorgana, Cinta bisa sampai kepada siapapun dan menghilang kemanapun.
Aku , kamu, kita dan mereka sama-sama memiliki cinta. Setip manusia butuh
cinta. Entah cinta terhadap Tuhan, Keluarga , Sahabat , Pasangan, Masyarakat.
Seperti cintaku padamu, mungkin akan hilang termakan usia , gelombang hubungan
, atau orangtua. Sebenarnya aku lebih suka menjadi adik kandungmu, Adik dari
ibumu. Aku ingin tahu seperti apa ayah
dan ibumu sehingga melahirkan seorang anak lelaki yang baik sepertimu. Kau
pernah bilang cintamu itu seperti balon , lalu aku jawab “bisa meletus?”. Lalu
kau tersenyum kecut “ini balon yang tidak seperti balon kebanyakan tak akan
meletus”. Dan mungkin kau tahu aku tak suka jawabanmu itu. Berulangkali aku bertanya
hal itu padamu , lalu kau mereka-reka jawaban yang slalu berubah-ubah. Aku
bilang kamu abu-abu. Dan aku rasa kamu mengerti tapi pura-pura tidak tahu. Kau
tahu aku mencintaimu dalam ketidakjelasanmu yang membuatku susah percaya pada
lelaki dan kau terus meyakinkan aku untuk bertahan . Kau tahu ada kalanya nanti
kita sama-sama bosan dan lelah seperti kemarin yang kau ucapkan padaku. “Aku
capek seperti ini terus.” Adakalanya nanti cinta berubah menjadi rasa hampa dan
seperti dulu saling kenal dan berubah rasa. Sekarang kita mengenyam rasa Manis
dan pahit sampai nanti mulai mati rasa satu sama lain. Seperti terong yag tidak
kamu suka atau bakso yang akan membuatmu pusing nantinya dan setelah itu akan
berubah rasa tak ada rasa. Mungkin
sampai detik ini gelombang berimpuls menjadi sebuah kekuatan dan ada kalanya
nanti gelombang itu akan sedikit demi sedikit melemah . Jodoh ! Hmm , bagiku
jodoh itu seperti medan magnet , kita akan bersatu jika ada gaya tarik menarik
antara kita berdua bukan bertiga atau berber yang lain. Jika ada magnet lain
yang mengitarimu, satu dua tiga magnet, apakah kau bisa memilih? Magnet tipe
pasrah, magnet yang akan tetap menarik magnet aku, atau magnet yang sejak lama
dipasangkan olehmu ya ? Aku ingin sekali
berada dalam dunia yang aku ciptakan sendiri, tapi hidup itu seperti ini
seperti yang kalian ciptakan masing-masing. Semuanya berada dalam siklus yang
telah ditetapkan Tuhan untuk kita. Jika kita berbeda daan tak bersatu , mungkin
kita tak bisa menjadi sahabat atau teman akrab karena dia dan dirinya akan
cemburu seperti halnya aku dulu. Yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah Tuhan
cemburu sekarang ya ?”
0 komentar:
Posting Komentar