skip to main |
skip to sidebar
Di pantai ini aku
bertemu dengannya, saat temanku mengenalkannya padaku. Dia lucu, mendengar
suaranya saat berbicara dengan temanku. Hmm kututup mataku, lalu aku tertawa
kecil, kalian tahu aku membayangkan apa? Terdengar suara gadis itu seperti
bebek yang tak henti nyerocos. Aku palingkan wajahku ke arahnya, dia menatapku
biasa lalu tetap asyik berbicara dengan temanku. Sungguh aku tak bisa menahan
tawaku, ia melihatku tajam,
“kenapa mas?” tanyanya penasaran
“hmm, gapapa aku hanya mengimajinasi sesuatu yang lucu, maaf silahkan
lanjutkan” jawabku padanya.
Dia tersenyum kecil dan kembali berbicara tanpa
spasi tanpa jeda dan selalu terdengar bunyi wekwekwek ditelingaku. Hahhaa lucu
sekali gadis ini. Setelah sekian banyak wanita anggun dan cantik yang kutemui,
hanya dia yang bisa membuatku rindukan suaranya. Setiap hari ku telpon dia,
rasanya ingin bertemu setiap hari. Lagi-lagi aku tertawa melihat tingkahnya
suara bebek itu selalu terngiang jelas ditelingaku, aku juluki dia bebek. Tiap
kali aku candai dia semakin nyerocos ga jelas yang semakin membuatnya seperti
bebek.
Ku pandangi wajahnya lekat-lekat. Haha bibirnya
komat-kamit berbicara tak beraturan. Bibirnya tipis tapi suaranya aneh dan aku suka ituuu. Dia juga
sering tertawa bila melihatku, melihat hidungku. Ada yang salahkah? Yup,
katanya hidungku seperti biji jagung, pesek. Dia juga selalu tertawa saat aku
berbicara serius kepadanya. Dia selalu melihat hidungku yang kembang kempis
saat berbicara, sunggu aku kesal padanya. Tetapi, inilah kami, pasangan yang
sempurna karena kelucuan. Aku serius padanya, aku mencintai semua yang ada pada
dirinya. Karena cinta adalah keseriusan yang lucu .
0 komentar:
Posting Komentar