RSS

Samsoe Bassaroedin dan Yayah Inayah: Merintis Kasih di Penghujung Senja


Question: Akhir-akhir ini, banyak anak muda yang galau dalam masalah jodoh. Ada saran untuk menyembuhkan kegalauan tersebut?

Ibu Yayah: Pernah ada yang bertanya begini, “Memohon udah. Ikhtiar udah. Kok, belum diberi juga? Teteh, nggak marah sama Allah?”

Jawab saya, mengapa harus marah terhadap takdir Allah? Mengapa harus marah kepada apa yang Allah timpakan kepada kita? Apapun yang Allah takdirkan, maka itu  yang terbaik bagi kita. Dalam rukun iman, salah satunya kita wajib mengimani takdir dari Allah SWT. Buruk menurut kita, belum tentu buruk menurut Allah kan, ya?

Apakah belum menikah– atau lambat menikah– adalah takdir buruk? Saya tidak mengartikan itu. Jadi, saya tidak suka dengan pertanyaan “Mengapa belum menikah?”. Lho, itu hak prerogatif Allah. Mengapa harus dipertanyakan?

Jadi, nggak usah galau anak muda..” (tertawa). Allah telah menakdirkan jodoh kita sejak  kita berusia 40 hari.  Kalau memang kita beriman kepada Allah mengapa harus galau.

Dan tentunya, ada usaha yang ditempuh secara syar’i. Insya Allah, rezeki Allah pun baik. Kalau misalnya kita lihat ada yang rumah tangganya kacau beliau, bukan berarti salah mengawalinya. Namun hal tersebut adalah ujian berikutnya. Memangnya setelah nikah tidak ada ujian lagi? Untuk mencapai derajat yang tinggi, pasti di situ ada ujian, kan?

This link, is really recommended to open!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar