Ada sesuatu hal yang dapat diceritakan secara gamblang ada
sesuatu yang perlu tertutup rapat yang tidak bisa kita ceritakan pada sembarang
orang. Ada yang mudah percaya dengan seseorang ada yang tidak mudah percaya
dengan seseorang dan saya termasuk yang mana ? saya termasuk orang yang tidk
mudah percaya dengan seseorang. Bukan karena saya begitu introvert, tertutup
atau apa, dalam kehidupan kita mengenal teori sebab akibat. Awal mula
terjadinya sesuatu itu berdasarkan
sebab, sebab saya tidak mudah percaya, sebab saya tidak sembarang cerita pada
seseorang, sebab saya tidak menyukai seseorang, sebab saya maaraah, sebab saya
sedih, sebab saya menangis, sebab saya eneg, dan sebab-sebab lainnya.
Dan lagi
kenapa saya jarang sekali eksis di sosmed ? karena, saya pernah menjadi seorang
stalker pada beberapa orang dan saya merasa dia terlalu berlebihan, apa yang
dia tulis apa yang dia bicarakan terlihat lebay dimata saya, meskipun saya
sendiri jauh lebih lebay dan alay hahahaa.
Makanya saya memutuskan untuk menjaga perasaan orang lain yang mungkin
akan cemburu pada saya, yang akan tidak menyukai apa yang saya tuliskan , yag
berusaha sok manis padahal hatinya dongkol dan menjelekkan orang lain. Saya
pribadi tidak ingin seperti itu, gak suka itu hak pribadi seseorang tapi
menjelekkan itu kan tergantung hati seseorang meskipun dulu saya sering sekali
menjelekkan orang lain dan sekarang saya mulai belajar kalo kita boleh menilai
orang lain, baik buruk orang, kita bisa lihat, tapi menurut saya menjelekkan
orang lain itu bukan hak kita. Makanya kalo temen saya suka cerita masa lalu
saya hanya bisa berkata “masak rah ?” ah masa bodo deh yang penting dengerin
aja, kalo kita kebawa arus dengan ceritanya tentang orang lain yang tidak kita
sukai ? * haa pulang-pulangnya pasti banyakin istighfar trus mikir lagi kenapa
aku ga suka sama orang itu. gitu deh manusia penuh salah dan khilaf. Tapi
yakinlah bahwa sejahat-jahatnya seseorang dia pasti punya hati nurani. Setiap
manusia itu sebenarnya baik kok cuman beda hati atau beda perasaan , beda
gimana caranya mengekspresikan perasaan masing-masing. Haa, kata-kata yang
paling aku inget itu kata-kata mbahku “beccek jube’, abelih ke abeen dibik ”
artinya kurang lebih “ baik buruk hati/ perlakuanmu, akan kembali kepada dirimu
sendiri”. Berpendapat boleh, tapi jangan saling menjelekkan ya. Se-ma-ngat !
0 komentar:
Posting Komentar