Pagi itu, aku tak menyangka akan seperti itu bermanja
padamu, mungkin aku sering membayangkannya namun tak seperti biasa, kau begitu lembut dan kau tak
hanya memelukku tapi memeluk hatiku. Aku bergelayut manja di bahumu, mencium
lenganmu yang kokoh, kau diam dengan gaya khasmu yang cuek namun aku melihat
ada cinta di kedua kelopak matamu. Kau memelukku erat sekali, sampai aku tak
bisa berkutik, aku menanyakan “apakah kau rindu padaku?” Tentu saja jawabmu,
Kau tidak tahu bahwa rinduku hampir meluap,kataku. Lalu kau jawab kau juga tidak tahu bahwa rinduku meraksasa
jawabmu. Akupun memelukmu erat dan tak ada suara sampai kaupun pergi. Sampai
detik ini rinduku meluber, meluap tak terbendung.
Dian Nurlaila Pademawu, 30/04/2013
0 komentar:
Posting Komentar